Pengalaman Xiaomi POCO X3 PRO: Beli Cash dan Gaming Test
Kali ini, saya ingin berbagi pengalaman ketika saya membeli dan menggunakan Xiaomi Poco X3 Pro setelah pemakaian selama setahun penuh, dimulai dari 2021 akhir sampai dengan 2022 akhir, tepatnya di bulan Oktober tahun kemarin.
Sebagaimana orang yang sedang mencari HP baru pada umumnya, sebelum membeli HP baru, saya harus mengeceknya lebih dulu di GSM Arena dan Jagat Review mengenai spesifikasi yang ditawarkan. Saya juga mempertimbangkan baik dan buruknya serta membandingkannya dengan HP lain dari brand yang berbeda-beda namun di harga yang sama.
Pilihan saya jatuh kepada Xiaomi Poco X3 Pro varian 8GB / 256GB.
Saya tidak ingat pasti, tapi hari itu, saya mulai bergerilya di Tokopedia dan Shopee. Beberapa toko menjadi sasaran target pembelian Poco X3 Pro saya pada waktu itu.
Untungnya, saya teringat dengan sepupu saya yang bekerja sebagai promotor HP di salah satu toko ponsel terbesar dan ternama di kota saya. Sebut saja RM, bukan rumah makan, tapi inisial namanya 😂
Hari itu, saya chat RM melalui WhatsApp (WA) mengenai ketersediaan stok barang di toko dan harga jual. RM bilang, harganya Rp4.150.000.- Bagi saya itu kemahalan. Harga nasionalnya cuma Rp3.900.000.- Saya tahu karena sudah cari tahu lebih dulu.
Dari situ, saya lakukan penawaran ke RM. RM selaku promotor HP di toko, mengadu persoalan ini ke pemilik toko dan mengatakan bahwa saya mengajukan tawaran harga Rp3.900.000.- mengikuti harga nasional.
Setelah percakapan tawar menawar harga yang cukup alot lewat WhatsApp, akhirnya harga yang kita sepakati bersama adalah Rp3.900.000.- Tidak butuh waktu lama, sore hari itu juga saya langsung datang ke toko.
Begitu sampai dan mengobrol sebentar, Poco X3 Pro pun dibawa ke depan saya. Setelah dibayar cash, saya minta RM agar saya saja yang membuka kotak, login, dan update OS sendiri. Kenapa? Karena niat awal saya ingin login dengan akun Google saya sendiri, bukan akun Google yang dibuat oleh RM. Saya tahu apa yang harus saya lakukan dengan HP yang baru saja saya miliki ini. Bukannya sombong, kebetulan mengerti persoalan ini, saya tidak mau menyia-nyiakan salah satu momen terbaik ini. HP BARU 😆😆
Saya masih ingat, game yang pertama kali saya download adalah Mobile Legends (MLBB) dan PlayerUnknown's Battlegrounds (PUBG). Beberapa hari kemudian, saya juga download Genshin Impact dan Asphalt 9. Pokoknya, tidak ada kata ampun untuk Snapdragon 860.
Jujur dari hati yang paling dalam, saya suka dengan performanya yang cukup gila di rentang harga Rp3.500.000.- sampai Rp3.900.000.- Apalagi dengan varian RAM 8 GB dengan storage 256 GB.
Dengan harga segitu, saya sudah bisa menikmati SOC Snapdragon 860 dengan RAM 8 GB yang sudah didukung media penyimpanan sebesar 256 GB. Mobile Legends (MLBB), PUBG, dan Genshin Impact? Rata kanan, mulus semulus-mulusnya.
Bagaimana dengan kamera? Saya kira sudah cukup bagus. Yang perlu diingat, Poco X3 Pro tidak didesain untuk fotografi, melainkan untuk gaming. HP ini punya spek yang bagus untuk gaming tapi tidak untuk fotografi karena hasilnya yang kurang memuaskan. Bagi saya sudah cukup. Ada OIS-nya untuk perekaman video 1080p dengan 60 fps.
Desain? Bagi saya desainnya biasa saja. Terlalu manly, tidak cocok digunakan oleh wanita karena desainnya yang terlalu gagah dan punya bobot yang terlalu berat bagi sebuah HP.
Yang menarik bagi saya di sini adalah chargernya yang sudah mendukung fast charging 33W. Ditinggal 40 menit, baterainya sudah penuh. Daya baterainya juga sudah besar, sebesar 5.160 mAh.
Satu hal yang paling tidak nyaman adalah Poco X3 Pro ini punya getaran dari belakang body, tepatnya di saat memutar lagu atau video dengan volume yang keras (full). 99% pengguna Poco X3 Pro sepakat mengenai persoalan ini.
Spesifikasi Poco X3 Pro lengkapnya, bisa dicek di sini: Poco X3 Pro Specification.
Penilaian saya pribadi mengenai Xiaomi Poco X3 Pro yakni 9.0/10. Nyaris sempurna sebagaimana menyesuaikan kebutuhan saya untuk digunakan sehari-hari (daily driver). Setelah saya cek berulang kali, memang benar, dari sisi gaming, Poco X3 Pro merupakan juara No. 1 HP terbaik di tahun 2021 di rentang harga 4 jutaan ke bawah.
Sebagaimana orang yang sedang mencari HP baru pada umumnya, sebelum membeli HP baru, saya harus mengeceknya lebih dulu di GSM Arena dan Jagat Review mengenai spesifikasi yang ditawarkan. Saya juga mempertimbangkan baik dan buruknya serta membandingkannya dengan HP lain dari brand yang berbeda-beda namun di harga yang sama.
Pilihan saya jatuh kepada Xiaomi Poco X3 Pro varian 8GB / 256GB.
Untungnya, saya teringat dengan sepupu saya yang bekerja sebagai promotor HP di salah satu toko ponsel terbesar dan ternama di kota saya. Sebut saja RM, bukan rumah makan, tapi inisial namanya 😂
Hari itu, saya chat RM melalui WhatsApp (WA) mengenai ketersediaan stok barang di toko dan harga jual. RM bilang, harganya Rp4.150.000.- Bagi saya itu kemahalan. Harga nasionalnya cuma Rp3.900.000.- Saya tahu karena sudah cari tahu lebih dulu.
Sepengetahuan saya, harga HP itu harga nasional. Semua harganya sama, entah itu merek dari Vivo, Oppo, Samsung dan iPhone. Beda ceritanya kalau harga bekas (seken).
Dari situ, saya lakukan penawaran ke RM. RM selaku promotor HP di toko, mengadu persoalan ini ke pemilik toko dan mengatakan bahwa saya mengajukan tawaran harga Rp3.900.000.- mengikuti harga nasional.
Setelah percakapan tawar menawar harga yang cukup alot lewat WhatsApp, akhirnya harga yang kita sepakati bersama adalah Rp3.900.000.- Tidak butuh waktu lama, sore hari itu juga saya langsung datang ke toko.
Begitu sampai dan mengobrol sebentar, Poco X3 Pro pun dibawa ke depan saya. Setelah dibayar cash, saya minta RM agar saya saja yang membuka kotak, login, dan update OS sendiri. Kenapa? Karena niat awal saya ingin login dengan akun Google saya sendiri, bukan akun Google yang dibuat oleh RM. Saya tahu apa yang harus saya lakukan dengan HP yang baru saja saya miliki ini. Bukannya sombong, kebetulan mengerti persoalan ini, saya tidak mau menyia-nyiakan salah satu momen terbaik ini. HP BARU 😆😆
Saya masih ingat, game yang pertama kali saya download adalah Mobile Legends (MLBB) dan PlayerUnknown's Battlegrounds (PUBG). Beberapa hari kemudian, saya juga download Genshin Impact dan Asphalt 9. Pokoknya, tidak ada kata ampun untuk Snapdragon 860.
Jujur dari hati yang paling dalam, saya suka dengan performanya yang cukup gila di rentang harga Rp3.500.000.- sampai Rp3.900.000.- Apalagi dengan varian RAM 8 GB dengan storage 256 GB.
Dengan harga segitu, saya sudah bisa menikmati SOC Snapdragon 860 dengan RAM 8 GB yang sudah didukung media penyimpanan sebesar 256 GB. Mobile Legends (MLBB), PUBG, dan Genshin Impact? Rata kanan, mulus semulus-mulusnya.
Bagaimana dengan kamera? Saya kira sudah cukup bagus. Yang perlu diingat, Poco X3 Pro tidak didesain untuk fotografi, melainkan untuk gaming. HP ini punya spek yang bagus untuk gaming tapi tidak untuk fotografi karena hasilnya yang kurang memuaskan. Bagi saya sudah cukup. Ada OIS-nya untuk perekaman video 1080p dengan 60 fps.
Desain? Bagi saya desainnya biasa saja. Terlalu manly, tidak cocok digunakan oleh wanita karena desainnya yang terlalu gagah dan punya bobot yang terlalu berat bagi sebuah HP.
Yang menarik bagi saya di sini adalah chargernya yang sudah mendukung fast charging 33W. Ditinggal 40 menit, baterainya sudah penuh. Daya baterainya juga sudah besar, sebesar 5.160 mAh.
Satu hal yang paling tidak nyaman adalah Poco X3 Pro ini punya getaran dari belakang body, tepatnya di saat memutar lagu atau video dengan volume yang keras (full). 99% pengguna Poco X3 Pro sepakat mengenai persoalan ini.
Spesifikasi Poco X3 Pro lengkapnya, bisa dicek di sini: Poco X3 Pro Specification.
Penilaian saya pribadi mengenai Xiaomi Poco X3 Pro yakni 9.0/10. Nyaris sempurna sebagaimana menyesuaikan kebutuhan saya untuk digunakan sehari-hari (daily driver). Setelah saya cek berulang kali, memang benar, dari sisi gaming, Poco X3 Pro merupakan juara No. 1 HP terbaik di tahun 2021 di rentang harga 4 jutaan ke bawah.
Posting Komentar untuk "Pengalaman Xiaomi POCO X3 PRO: Beli Cash dan Gaming Test"
Silakan berkomentar menggunakan akun Google, Anonim atau Nama (URL). No Spam, Please... Komentar spam tidak akan dipublikasikan 😊