Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pengalaman Membeli Motor Sendirian di Dealer Honda (Cash, No Kredit)

Kali ini, izinkan saya berbagi pengalaman membeli motor sendirian di dealer resmi Honda, yakni Honda Beat CBS ISS 2020. Pada tanggal 22 februari 2020 kemarin, saya baru saja menjual Honda CB 150 Streetfire (2013). Motor ini sudah menemani saya selama 7 tahun. Banyak suka dan duka yang sudah kami ukir bersama. Hahaha.

Sampai di titik di mana saya gerah dengan motor ini, di antara sebabnya:

  • Capek terus menerus bawa motor kopling
  • Motornya susah diatur parkir
  • Ukurannya yang besar dan bobotnya yang berat
  • Motor tua, sudah saatnya ganti ke motor baru
  • Tenaga motor sudah menurun
  • Kurang gesit waktu diajak zig-zag
  • Mencari motor kota yang nyaman dibawa

Saya menjual motor CB 150 ini dengan cara memanfaatkan OLX dan marketplace Facebook. Beberapa kali juga saya posting di akun Facebook pribadi dan WhatsApp. Kesalnya, banyak yang hanya bertanya. Bahkan ada yang sudah memberi janji pertemuan tapi tidak ditepati. Beberapa kali juga pernah saya tawarkan ke agen motor tapi ditolak karena alasan kemahalan.

Pengalaman Membeli Motor Sendirian di Dealer Honda (Cash, No Kredit)

Pengalaman Membeli Motor Sendirian di Dealer Honda (Cash, No Kredit)

Pengalaman Membeli Motor Sendirian di Dealer Honda (Cash, No Kredit)

Sampai akhirnya, saya bertemu dengan agen motor yang mau meminang motor tua ini. Memang harga yang ditawarkan jauh lebih murah dari yang saya tawarkan, tapi kalau dipikir-pikir, ya sudahlah. Saya pun sudah kebelet ingin ganti motor. Namanya juga barang bekas dijual ke agen 😔

"Masih untung ada yang mau beli walaupun harganya agak murah, dari pada laku mahal tapi lakunya lama sekali." - Yang ada di benak saya saat itu.

Yang jelasnya, motor CB 150 tersebut saya antar ke agen, lalu dicek dan dicoba bawa (test drive), akhirnya kami sepakat dengan harga sekian.

Pengalaman Membeli Motor Sendirian di Dealer Honda


Masih teringat dengan jelas, tanggal 26 februari 2020, saya membeli motor keluaran baru: All New Honda BEAT CBS ISS 2020. Dimulai dari kedatangan, tanya jawab, hingga transaksi, saya lakukan sendiri.

Tanggal 22 februari motor CB 150 laku, tepat pada tanggal 26 februari, langsung beli motor baru. Gila memang, tapi tenang... saya sudah lihat review BEAT 2020 ini berulang kali.

Sebuah kebanggaan yang mana kejadian ini harus dibuatkan artikelnya. Soalnya, kalau sudah berurusan dengan jual beli kendaraan, kebanyakan di antaranya ditemani keluarga atau teman. Mengapa? Karena yang dibawa adalah uang dalam jumlah besar. Iya sih, harus dikawal.

Waktu itu, saya tidak dikawal sama sekali oleh siapa pun. Hanya saja, diantar sama seorang teman ke dealer Honda. Setelah itu, teman saya pulang. Tak lupa, saya ucapkan terima kasih :D

Begitu sampai di dealer...

Saya: "Assalamu'alaikum kak, saya mau beli motor"

Sales: "Iya, motor yang mana bang?" (disambut dengan senyum ramah)

Saya: "All New Honda BEAT 2020 kak, yang CBS ISS ya kak"

Sales: "Oh yang ini bang..." (berjalan mengarah ke motor yang ditarget)

Saya ikutin orang ini dari belakang, dan ternyata motornya ada di teras dealer.

Sales: "Warnanya yang ada cuma ini, ini, dan ini. Kalau warna deluxe, kita kehabisan stok. Deluxe lebih mahal Rp500.000.- karena logonya di samping body."

Sebenarnya, pada saat itu, saya tidak peduli dengan warna motor. Karena yang terpikirkan oleh saya adalah kok bisa-bisanya motor baru diparkiran di teras? Mana panas lagi.

Saya: "Yang ini saja kak" (sambil tunjukk warna hitam).

Setelahnya, motornya pun dibawa ke belakang dealer. Saya tidak tahu motor ini diapakan. Cuma, saya disuruh duduk di area tunggu. Cukup lama ya, sekitar 30 atau 45 menit. Saya tidak ingat persis.

Saya lihat di atas meja, cuma ada minuman gelas kemasan. Sedikit kesal karena yang saya beli ini adalah motor dengan harga belasan juta. Setidaknya, buatkan minuman, kopi sachet bukan masalah.

Sembari menunggu, sales mengarahkan saya ke tempat pembayaran. Yang saya beli adalah All New Honda BEAT 2020 CBS ISS dengan harga Rp18.600.000.-. Dibayar cash. Selanjutnya, saya diminta untuk mengisi formulir, ada kolom untuk nama, nomor KTP dan lain-lain.

Saya pun melihat motor BEAT saya yang dibawa ke belakang tadi, ke hadapan saya. Cukup senang dan bahagia. Alhamdulillah, terbeli juga motor dari hasil keringat (uang) sendiri.

Pengalaman Membeli Motor Sendirian di Dealer Honda (Cash, No Kredit)

Sales juga menawarkan beberapa aksesoris motor BEAT. Beberapa di antaranya yang saya beli:

  • Alas kaki motor
  • Pelindung putaran mesin motor
  • Pelindung knalpot

Biar motor baru tidak lecet 👀

Saya juga diberi plat sementara, BPKB dan STNK sementara untuk pegangan supaya kalau ada razia, bisa diloloskan karena ada dokumen yang bisa ditunjukkan.

4 bulan setelah pembelian, saya diberi STNK asli. Dua bulan selanjutnya, BPKB pun menyusul.

Service Motor Gratis 4 Kali


Oh iya, saya juga mendapatkan servis gratis motor sebanyak 4 kali. Servis ini dilakukan secara berskala mengikuti angka kilometer speedometer. Seingat saya, saya mendapatkan servis pertama itu pas di kilometer 400km. Selanjutnya, 1.500km, 2.500km, dan 4.000km. Seingat saya, ya... Pokoknya sebanyak 4 kali.

Kalau saya tidak salah juga, pada servis ketiga dan keempat, oli utama dan oli samping tidak termasuk ke servis gratis lagi. Melainkan harus bayar. Ya sudah, tidak apa-apa.

Itulah cerita pengalaman saya membeli motor sendirian di dealer Honda. All New Honda BEAT CBS ISS. Semoga kawan-kawan di sini juga dapat beli motor baru. Aamiin ya Allah.
Arief Ghozaly
Arief Ghozaly Konten kreator artikel (writer/creator) sejak 2015.

4 komentar untuk "Pengalaman Membeli Motor Sendirian di Dealer Honda (Cash, No Kredit)"

  1. Wahh menarik sekali ceritanya mas!

    BalasHapus
  2. Kemahalan tu bang?ga di tawar ya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Gak ditawar mas, sebelumnya saya cek di tempat lain pun harganya persis sama.

      Hapus

Silakan berkomentar menggunakan akun Google, Anonim atau Nama (URL). No Spam, Please... Komentar spam tidak akan dipublikasikan 😊

Kontes Lomba Blog
Kontes Lomba Blog